logologo
blog header

Blog

Mahasiswa IT Wajib Paham Bisnis
admin
June 20, 2025
arrow up

newus.id - Dalam perjalanan pendidikan di bidang teknologi informasi, mahasiswa umumnya berfokus pada penguasaan keterampilan teknis seperti pemrograman, jaringan, basis data, dan keamanan siber. Namun, seiring berkembangnya dunia kerja dan meningkatnya kebutuhan industri terhadap talenta digital yang adaptif, kemampuan teknis saja tidak cukup. Mahasiswa IT kini juga dituntut untuk memiliki pemahaman yang baik terhadap product knowledge dan proses bisnis. Perusahaan digital tidak lagi hanya mencari programmer yang dapat mengeksekusi kode, melainkan individu yang mengerti mengapa sebuah fitur dibuat, siapa target penggunanya, dan bagaimana fitur tersebut berkontribusi pada tujuan bisnis. Di sinilah peran pemahaman terhadap alur bisnis dan produk menjadi krusial. Integrasi Antara Teknologi dan Bisnis Dalam sebuah perusahaan digital, setiap baris kode yang ditulis idealnya memiliki korelasi langsung dengan nilai bisnis. Misalnya, fitur notifikasi bukan hanya soal push alert, tetapi juga strategi retensi pengguna. Dashboard bukan sekadar visualisasi data, tetapi alat bantu pengambilan keputusan strategis. Maka dari itu, mahasiswa IT yang memahami logika bisnis di balik fitur teknis akan lebih unggul dalam merancang solusi yang tepat sasaran. Selain itu, keterlibatan dalam proses design thinking, user journey mapping, dan business model canvas memberi mahasiswa wawasan menyeluruh tentang siklus hidup produk digital. Hal ini membuka ruang untuk kontribusi yang lebih luas, bahkan sejak awal pengembangan sistem. Mahasiswa IT Perlu Bertransformasi Menjadi Problem Solver Perusahaan saat ini lebih menghargai talenta yang bisa menjadi problem solver, bukan hanya coder. Dengan memahami konteks bisnis, mahasiswa dapat membangun sistem yang relevan, efisien, dan sesuai kebutuhan pasar. Hal ini juga mempermudah komunikasi antar divisi, seperti antara tim teknis, tim pemasaran, dan stakeholder bisnis. Mahasiswa yang mampu membaca kebutuhan pengguna, menganalisis tren pasar, hingga menyarankan fitur baru berdasarkan data, akan menjadi aset berharga dalam tim pengembangan. Mereka tidak hanya menyelesaikan tugas teknis, tetapi juga ikut membentuk arah pengembangan produk. Skill Tambahan yang Perlu Dikuasai Mahasiswa IT Untuk mendukung transformasi ini, ada beberapa hal penting yang dapat dipelajari oleh mahasiswa IT: Dasar-dasar Bisnis dan Manajemen Produk: Mengenal konsep MVP (Minimum Viable Product), OKR (Objective Key Result), customer segmentation, dan model bisnis. Pemahaman User-Centered Design: Termasuk UX research, wireframing, dan user flow. Tools dan Platform Pendukung: Seperti Notion, Trello, Figma, Google Analytics, Mixpanel, dan Productboard. Soft Skills: Kemampuan komunikasi, kolaborasi tim lintas divisi, dan berpikir kritis. Agile Scrum: Metodologi yang digunakan hampir di semua perusahaan teknologi saat ini. Prospek Karier Menjanjikan untuk Talenta IT Multidisiplin Kombinasi antara pemahaman teknis dan wawasan bisnis menjadikan mahasiswa IT lebih fleksibel dan kompetitif. Beberapa peluang karier yang terbuka dengan kombinasi skill ini antara lain: Product Manager Penentu arah produk berdasarkan insight bisnis dan user feedback. Business Analyst Penerjemah kebutuhan bisnis menjadi kebutuhan sistem. Tech Consultant / Solution Menawarkan solusi IT yang align dengan tujuan perusahaan. Startup Founder / Techpreneur Membentuk bisnis digital berbasis solusi teknologi. Digital Transformation Specialist Mendorong instansi untuk adopsi sistem digital. UI/UX Strategist Menyatukan sudut pandang teknis dan pengalaman pengguna. Kesimpulan Mahasiswa IT tidak lagi bisa mengandalkan skill teknis semata. Pemahaman terhadap bisnis, produk, dan pengguna menjadi bekal penting untuk menghadapi tantangan dunia kerja saat ini. Dengan menyeimbangkan hard skill dan pemahaman strategis, mahasiswa akan lebih siap bersaing dan berkontribusi secara nyata dalam dunia profesional.

Tags

Home

Service

Portofolio

Team

Blog

About Us