Apa Itu RPA dan Bagaimana Cara Kerjanya?

admin
October 22, 2024
Apa Itu RPA dan Bagaimana Cara Kerjanya

newus.id - Seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya, banyak perusahaan mulai beralih ke Robotic Process Automation (RPA). Teknologi ini memungkinkan otomatisasi berbagai tugas rutin dan berulang, sehingga perusahaan dapat fokus pada inovasi dan pengembangan strategi yang lebih efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu RPA, bagaimana cara kerjanya, serta keunggulan yang ditawarkannya untuk bisnis.

Apa itu RPA?

Robotic Process Automation (RPA) merupakan teknologi yang menggunakan perangkat lunak (robot) untuk mengotomatisasi tugas yang bersifat repetitif dan berulang yang biasanya dilakukan oleh manusia. RPA sendiri dapat diterapkan dalam beberapa proses bisnis, dimulai dari pengolahan data sampai layanan pelanggan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan produktivitas,

Baca jugaData Analyst vs Data Scientist: Serupa Tapi Tak Sama

Bagaimana Cara Kerja RPA?

Adapun cara kerja RPA melibatkan beberapa langkah, diantaranya:

  1. Identifikasi Proses, Pertama, organisasi harus mengidentifikasi proses yang sesuai untuk diotomatisasi. Proses yang ideal untuk diotomatisasi adalah proses dengan karakteristik bersifat rutin, berbasis aturan, dan sering dilakukan.
  2. Desain dan Pengembangan, Setelah melalui proses terindentifikasi, pengembang RPA akan mendesain alur kerja robot, menciptakan skrip yang nantinya menjalankan tugas – tugas tersebut. Ini dapat dilakukan tanpa memerlukan pemrograman yang rumit.
  3. Impelementasi, Robot RPA yang kemudian diimpelementasikan dan diintegrasikan ke dalam sistem yang ada. Nantinya robot ini dapat berinteraksi dengan beberapa aplikasi, misalnya pada aplikasi ERP, CRM, ataupun sistem lainnya yang berbasis web.
  4. Pemantauan dan Optimasi, Setelah berhasil diimpelementasikan, kinerja robot akan dipantau untuk memastikan efektivitasnya. Apabila diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan hasil.

Mengapa memilih RPA?

Penggunaan RPA menawarkan beberapa keunggulan terutama bagi bisnis, diantaranya:

  • Efisiensi Waktu, Dengan mengotomatisasi tugas-tugas rutin, RPA memungkinkan karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang lebih strategis.
  • Pengurangan Kesalahan, Robot RPA bekerja dengan tingkat akurasi yang tinggi, mengurangi kemungkinan kesalahan manusia.
  • Biaya Operasional yang Lebih Rendah, Mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual untuk tugas-tugas berulang dapat menghemat biaya operasional.
  • Skalabilitas, RPA mudah disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang berubah, memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan atau menurunkan kapasitas sesuai kebutuhan.
  • Peningkatan Kualitas Layanan, Dengan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk tugas-tugas rutin, karyawan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Kesimpulan

Robotic Process Automation (RPA) adalah solusi yang efektif untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai proses bisnis. Dengan memahami cara kerja RPA, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan akurasi. Dengan begitu, RPA bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang mengoptimalkan kinerja organisasi dalam menghadapi tantangan di era digital.

Baca artikel lainnya: 

Share :

InstagramTiktokLinkedInFacebookInstagramTiktokLinkedInFacebook

More Articles

Library JavaScript Terpopuler
admin
June 16, 2025
arrow up

newus.id -Dalam pengembangan aplikasi web, efisiensi dan konsistensi kode merupakan hal yang sangat krusial. Namun, menulis fungsi yang sama berulang kali untuk kebutuhan umum seperti manipulasi data, interaksi dengan server, atau animasi halaman dapat membuang banyak waktu. Untuk mengatasi hal ini, para developer memanfaatkan library JavaScriptkumpulan kode siap pakai yang dapat mempercepat proses pembangunan aplikasi tanpa mengorbankan kualitas. Apa Itu Library JavaScript? Library JavaScript adalah sekumpulan fungsi dan metode yang ditulis dengan bahasa JavaScript dan dikemas untuk menyederhanakan tugas-tugas pemrograman umum. Library bersifat modular, artinya pengembang dapat memilih bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan spesifik aplikasi tanpa harus menggunakan seluruh fungsionalitasnya. Berbeda dari framework, library tidak mengatur alur kerja atau struktur aplikasi. Library hanya digunakan saat dibutuhkan dan developer tetap memiliki kontrol penuh terhadap flow aplikasi. Contoh Library JavaScript Populer dan Fungsinya Berikut ini daftar library JavaScript yang sering digunakan dalam pengembangan web beserta fungsinya secara lebih mendalam: jQuery jQuery dulunya menjadi tulang punggung hampir semua website modern. Library ini menyederhanakan sintaks JavaScript, manipulasi DOM, event handling, animasi, hingga AJAX. Meski popularitasnya menurun karena dominasi framework modern, jQuery masih banyak digunakan di sistem lama dan CMS seperti WordPress. Lodash Lodash adalah library utility modern untuk manipulasi array, objek, dan fungsi. Lodash sangat efisien untuk operasi data seperti cloneDeep(), debounce(), merge(), dan lain-lain yang sebelumnya memerlukan banyak baris kode jika ditulis manual. Axios Axios adalah library HTTP client berbasis Promise. Ini digunakan untuk komunikasi dengan API melalui metode GET, POST, PUT, DELETE, dan lainnya. Axios unggul karena support interceptor, timeout, transformasi response, dan dapat digunakan di Node.js maupun browser. Chart.js Digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk visual seperti grafik batang, garis, donat, dan radar. Dengan dukungan konfigurasi yang fleksibel dan berbasis HTML5 Canvas, Chart.js sangat cocok untuk dashboard dan analitik data. D3.js D3.js (Data-Driven Documents) adalah library visualisasi data yang lebih kompleks dibanding Chart.js. D3 memanipulasi DOM berdasarkan data, memungkinkan pembuatan grafik interaktif dan dinamis. Cocok untuk analisis statistik, peta interaktif, dan data story-telling. GSAP (GreenSock Animation Platform) GSAP adalah salah satu library animasi paling kuat untuk JavaScript. Library ini digunakan di industri kreatif, terutama untuk animasi timeline, interaksi pengguna, dan proyek berbasis SVG/Canvas yang membutuhkan performa tinggi dan frame-rate stabil. Swiper.js Swiper adalah library untuk pembuatan slider dan carousel yang responsif dan memiliki fitur lengkap. Sangat populer untuk UI mobile dan SPA (Single Page Application), Swiper mendukung touch gesture, lazy loading, autoplay, dan pagination yang dapat dikustomisasi. Day.js Day.js adalah alternatif ringan dari Moment.js untuk manipulasi waktu dan tanggal. Dengan ukuran hanya ~2kb, Day.js tetap menyediakan API mirip Moment.js, namun dengan performa lebih cepat dan tanpa beban dependensi besar. Validator.js Validator.js digunakan untuk validasi form secara cepat dan aman di sisi klien maupun server. Mendukung validasi email, URL, IP address, UUID, credit card, dan lainnya. Banyak digunakan di aplikasi dengan form input dinamis. Keunggulan dan Manfaat Penggunaan Library Efisiensi Pengembangan Fungsi siap pakai dalam library mengurangi jumlah baris kode yang harus ditulis, mempercepat proses debugging, dan mengurangi potensi kesalahan. Kompatibilitas Lintas Browser Library populer biasanya sudah diuji di berbagai versi browser dan perangkat, sehingga meminimalkan masalah kompatibilitas. Komunitas dan Dokumentasi Lengkap Library open-source biasanya memiliki komunitas besar, dokumentasi yang matang, serta ratusan contoh penerapan nyata yang bisa dijadikan referensi. Modular dan Ringan Beberapa library modern menawarkan ukuran yang kecil dan modularitas tinggi, membuatnya lebih ringan untuk performa aplikasi. Kesimpulan Library JavaScript memainkan peran penting dalam pengembangan web modern dengan menawarkan solusi cepat, modular, dan efisien untuk berbagai kebutuhan teknis. Dengan pemilihan library yang tepat, pengembang dapat menghemat waktu dan menghasilkan aplikasi yang lebih stabil, responsif, dan mudah dipelihara. Menguasai berbagai library JavaScript dan tahu kapan menggunakannya adalah bekal berharga bagi setiap pengembang frontend maupun fullstack. Seiring berkembangnya ekosistem JavaScript, jumlah library baru juga terus bertambah, sehingga penting untuk terus memperbarui pengetahuan sesuai tren dan kebutuhan teknologi terbaru.

Mahasiswa IT Wajib Paham Bisnis
admin
June 20, 2025
arrow up

newus.id - Dalam perjalanan pendidikan di bidang teknologi informasi, mahasiswa umumnya berfokus pada penguasaan keterampilan teknis seperti pemrograman, jaringan, basis data, dan keamanan siber. Namun, seiring berkembangnya dunia kerja dan meningkatnya kebutuhan industri terhadap talenta digital yang adaptif, kemampuan teknis saja tidak cukup. Mahasiswa IT kini juga dituntut untuk memiliki pemahaman yang baik terhadap product knowledge dan proses bisnis. Perusahaan digital tidak lagi hanya mencari programmer yang dapat mengeksekusi kode, melainkan individu yang mengerti mengapa sebuah fitur dibuat, siapa target penggunanya, dan bagaimana fitur tersebut berkontribusi pada tujuan bisnis. Di sinilah peran pemahaman terhadap alur bisnis dan produk menjadi krusial. Integrasi Antara Teknologi dan Bisnis Dalam sebuah perusahaan digital, setiap baris kode yang ditulis idealnya memiliki korelasi langsung dengan nilai bisnis. Misalnya, fitur notifikasi bukan hanya soal push alert, tetapi juga strategi retensi pengguna. Dashboard bukan sekadar visualisasi data, tetapi alat bantu pengambilan keputusan strategis. Maka dari itu, mahasiswa IT yang memahami logika bisnis di balik fitur teknis akan lebih unggul dalam merancang solusi yang tepat sasaran. Selain itu, keterlibatan dalam proses design thinking, user journey mapping, dan business model canvas memberi mahasiswa wawasan menyeluruh tentang siklus hidup produk digital. Hal ini membuka ruang untuk kontribusi yang lebih luas, bahkan sejak awal pengembangan sistem. Mahasiswa IT Perlu Bertransformasi Menjadi Problem Solver Perusahaan saat ini lebih menghargai talenta yang bisa menjadi problem solver, bukan hanya coder. Dengan memahami konteks bisnis, mahasiswa dapat membangun sistem yang relevan, efisien, dan sesuai kebutuhan pasar. Hal ini juga mempermudah komunikasi antar divisi, seperti antara tim teknis, tim pemasaran, dan stakeholder bisnis. Mahasiswa yang mampu membaca kebutuhan pengguna, menganalisis tren pasar, hingga menyarankan fitur baru berdasarkan data, akan menjadi aset berharga dalam tim pengembangan. Mereka tidak hanya menyelesaikan tugas teknis, tetapi juga ikut membentuk arah pengembangan produk. Skill Tambahan yang Perlu Dikuasai Mahasiswa IT Untuk mendukung transformasi ini, ada beberapa hal penting yang dapat dipelajari oleh mahasiswa IT: Dasar-dasar Bisnis dan Manajemen Produk: Mengenal konsep MVP (Minimum Viable Product), OKR (Objective Key Result), customer segmentation, dan model bisnis. Pemahaman User-Centered Design: Termasuk UX research, wireframing, dan user flow. Tools dan Platform Pendukung: Seperti Notion, Trello, Figma, Google Analytics, Mixpanel, dan Productboard. Soft Skills: Kemampuan komunikasi, kolaborasi tim lintas divisi, dan berpikir kritis. Agile Scrum: Metodologi yang digunakan hampir di semua perusahaan teknologi saat ini. Prospek Karier Menjanjikan untuk Talenta IT Multidisiplin Kombinasi antara pemahaman teknis dan wawasan bisnis menjadikan mahasiswa IT lebih fleksibel dan kompetitif. Beberapa peluang karier yang terbuka dengan kombinasi skill ini antara lain: Product Manager Penentu arah produk berdasarkan insight bisnis dan user feedback. Business Analyst Penerjemah kebutuhan bisnis menjadi kebutuhan sistem. Tech Consultant / Solution Menawarkan solusi IT yang align dengan tujuan perusahaan. Startup Founder / Techpreneur Membentuk bisnis digital berbasis solusi teknologi. Digital Transformation Specialist Mendorong instansi untuk adopsi sistem digital. UI/UX Strategist Menyatukan sudut pandang teknis dan pengalaman pengguna. Kesimpulan Mahasiswa IT tidak lagi bisa mengandalkan skill teknis semata. Pemahaman terhadap bisnis, produk, dan pengguna menjadi bekal penting untuk menghadapi tantangan dunia kerja saat ini. Dengan menyeimbangkan hard skill dan pemahaman strategis, mahasiswa akan lebih siap bersaing dan berkontribusi secara nyata dalam dunia profesional.